Tips Beasiswa LPDP - Step 1: Persiapan

Saya (di belakang banget) beserta penerima beasiswa LPDP PK-63 lainnya (Facebook PK-63 Satya Nagari)

Halo!

Kurang 2 minggu lagi saya akan berangkat ke Belanda untuk melanjutkan studi S-2 di Erasmus University Rotterdam. Sebenernya saya masih sulit percaya kalau saya berhasil lolos tes universitas dan juga LPDP. Akhir-akhir ini ada beberapa teman saya yang bertanya gimana caranya biar lolos tes, mungkin saya bisa berbagi juga dengan temen-temen lainnya.

Sebelumnya, LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) ini adalah lembaga non eselon yang langsung bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan dan berpedoman pada kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Penyantun LPDP yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama. 

Ada beberapa jenis beasiswa yang dibiayai oleh LPDP, detailnya bisa dilihat di http://www.lpdp.kemenkeu.go.id.

Secara umum ada 2 tahapan, yaitu seleksi administrasi dan seleksi substansi, yang terdiri dari wawancara, essay on-the-spot dan leaderless group discussion. Ini akan dibahas di post berikutnya ya hehehe.

Yang bikin deg-degan setengah mati emang seleksi substansi, tapi tahap persiapan ga kalah penting! Saya sendiri mulai mempersiapkan sejak Januari 2015, yaitu sekitar 10 bulan sebelum mengajukan formulir ke universitas dan satu tahun sebelum pendaftaran ke LPDP. Emang lumayan lama, tapi bagi saya persiapan harus matang sebelum yakin betul akan pilihan saya. Saya daftar universitas dan mendapatkan Letter of Acceptance sebelum daftar ke LPDP.

Syarat untuk pendaftaran online universitas adalah (1) ijazah dan transkrip berbahasa inggris, (2) hasil tes bahasa inggris, (3) surat rekomendasi minimal 2, (4) curriculum vitae, (5) motivation statement.

Sedangkan untuk LPDP adalah (1) ijazah, (2) transkrip nilai, (3) rencana studi serta essay "Sukses Terbesar Dalam Hidupku" dan "Kontribusiku Bagi Indonesia", (4) sertifikat bahasa asing, (5) surat pernyataan bermaterai tidak sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa magister dari sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri; Berkelakuan baik dan tidak pernah melakukan tindak pidana; Sanggup mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara setelah menyelesaikan studi; Sanggup menyelesaikan studi Magister sesuai dengan waktu yang tentukan, (6) bagi yang sedang bekerja, surat ijin belajar sesuai format LPDP, (7) surat rekomendasi sesuai format LPDP, (8) Letter of Acceptance dari kampus, (9) KTP, dan (10) Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba dan ditambahkan Surat Keterangan Sehat Bebas dari Tuberculosis (TBC) untuk pendaftaran magister di luar negeri.


Sebelum melakukan pendaftaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

  1. Nabung! Sebelum mulai persiapan, kamu harus menyisihkan sejumlah uang dari gajimu karena ada beberapa pengeluaran yang harus kamu lakukan, dari tes IELTS, tes kesehatan, dan, kalau kamu tinggal di kota yang berbeda dengan kampus S1-mu seperti saya, pembelian tiket. Kamu pasti akan bolak-balik ke kampus untuk surat rekomendasi dan ijazah/transkrip Bahasa Inggris.
  2. Mencari jurusan dan kampus. Tahapan pertama yang akan menentukan perjalananmu adalah jurusan dan kampus yang kamu pilih. Memilih jurusan dan kampus tidak bisa asal, kamu harus tau betul minat dan kemampuanmu. Riset bisa dilakukan via internet atau ke education fair. Misalnya, karena saya sudah mantep pengen belajar tentang pembangunan kota, kata kunci yang saya cari pas browsing di internet adalah "urban development masters". Saya juga dateng ke European Higher Education Fair in Indonesia 2015 di Balai Kartini, lumayan jadi dapet insight pas ngobrol-ngobrol sama alumni-alumni yang hadir. Nah setelah pilih jurusan dan kampus, yang harus dilakukan adalah mencari tau course yang ditawarkan serta syarat-syarat yang diperlukan untuk pendaftaran. 
  3. Mempersiapkan surat rekomendasi. Pada umumnya, universitas akan minta surat rekomendasi setidaknya 2 atau 3. Biasanya minta ke atasan kantor dan ke dosen. Kalau bisa, kamu PDKT dulu sama atasan/dosen, jangan ada butuhnya aja baru nyari hohoho. Berhubung kampus S1 saya di Jogja, maka saya harus bolak balik beberapa kali untuk mendapatkan surat rekomendasi (gapapa, sekalian tilik kampus hehe). Selain surat rekomendasi untuk kampus, kamu juga harus mempersiapkan surat rekomendasi untuk LPDP setidaknya 1 buah.
  4. Mempersiapkan ijazah bahasa Inggris. Di Jogja, selain ketemu dosen, saya sekalian minta ke fakultas ijazah versi bahasa inggris. Untuk Fisipol UGM, biasanya yang diminta adalah fotokopi ijazah asli, dan pengerjaannya sekitar 2-3 hari kerja (tergantung apakah dekan sedang berada di kampus atau engga).
  5. Belajar untuk IELTS. Tes IELTS ini juga bikin deg-degan karena lumayan susah dan mahaaal. Saya tes di IALF Kuningan, harganya Rp 2,850,000. Mahal kan??? Makanya harus mempersiapkan dengan baik sebelum tes daripada ngulang. Karena saya waktu itu masih bekerja dan ga ada waktu luang, jadi saya belajar dari practice material punya teman (thanks kak Linda!!) tiap malam selama seminggu. IELTS ini diperlukan untuk pendaftaran universitas dan LPDP. Universitas saya dan LPDP minta minimal hasil tes IELTS 6,5.
  6. Mempersiapkan CV. Kalau kamu daftar di negara Uni Eropa, biasanya akan diminta CV Europass. Bisa digoogle dan diunduh templatenya kok!
  7. Mempersiapkan motivation letter. Universitas biasanya akan melihat motivasimu dari sini. Kamu harus menunjukkan apa kelebihanmu dan kenapa kamu berniat studi di bidang dan universitas yang kamu pilih. Kalau bisa, kamu juga harus menyatakan apa yang akan kamu lakukan setelah lulus dengan gelar barumu.
  8. Mempersiapkan rencana studi dan essay. Rencana studi yang saya susun meliputi course yang akan saya ambil, dengan menyertakan timeline dan periode belajar. Detail ini saya dapatkan dari para alumni yang baik pada saat education fair. Rencana studi harus disusun dengan detail biar kamu memahami dengan benar akan studimu. Ini biasanya juga akan ditanyakan pada saat wawancara LPDP. Untuk essay "Sukses Terbesar Dalam Hidupku" serta "Kontribusiku bagi Indonesia", ini bener-bener harus dari diri kamu sendiri! Saya sendiri memerlukan 2 bulan untuk nulis kedua essay ini karena bingung apa sukses dan kontribusi saya. Misalnya, sukses diterima di universitas idaman dan lulus dengan nilai yang baik, serta berkontribusi di RT/RW/kelurahanmu sudah sangat baik.
  9. Tes kesehatan. LPDP mensyaratkan adanya surat keterangan sehat dan bebas narkoba, serta bebas TB dari rumah sakit pemerintah. Saya melakukan tes kesehatan di RS Persahabatan Rawamangun, total mengeluarkan Rp 1 jutaan. Di gedung medical check-up, tinggal ke front desk bilang untuk pendaftaran LPDP, they know the drill. Pastikan kamu dalam kondisi prima sebelum melakukan tes kesehatan ya!


Kalau semua tahap di atas sudah kamu selesaikan, cek dan cek lagi sebelum kamu mengajukan pendaftaranmu. Pastikan tidak ada kesalahan.

Memang lumayan ribet dan perjalanannya sangat panjang. Makanya kita harus mempersiapkan semuanya dengan matang. Untuk teman-teman yang perlu contoh dokumen seperti CV Europass dan contoh format surat rekomendasi LPDP, bisa meninggalkan komen dengan emailnya ya! Atau yang udah kenal silakan kirim WhatsApp aja hehehe.

Tes substansi akan dibahas di blog post selanjutnya.

Untuk yang mau daftar, good luck and do your best!


-Dewanti

Share:

9 comments

  1. Kaaak... Aku mau daftar untuk Batch IV tahun iniiii... Doakan yaaaa!!!

    BTW surat keterangan sehat dll itu aku denger dr puskesmas juga bisa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Boni! Wah good luck ya semoga sukses!!!

      Iya ada beberapa yg pake dari puskesmas dan diterima, Bon. Aku dulu ke RS karena temen2 udah wanti2 harus dari RS pemerintah hehehe takut ga diterima kalo dari puskesmas.

      Delete
  2. Mbak..apakah boleh meminta contact email atau line?saya ungun sharung appky di EUR. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! Silakan email saya ke dewantiwardhani@gmail.com mba :)

      Delete
  3. Salam Kenal kak, boleh minta contoh CV Europass dan contoh format surat rekomendasi LPDP ? Terimakasih banyak sebelumnya. email : arumrizkydianita@gmail.com

    ReplyDelete
  4. Dear ka dewanti..
    Saya minta dong cv europass dab contoh surat rekomendasi lpdp ke email saya erviliawidya@gmail.com
    Terimakasih ya.
    Warm regards,
    Vivi

    ReplyDelete
  5. Hallo kak, saya shinta. Saya berminat meminta contoh cv europas punya kakak. Email saya hyashintaonen@gmail.com Makasih banyak sebelumnya :)

    ReplyDelete
  6. Hallo kak shinta,
    Kak aku mau minta cv europ sama contoh rekomendasi letter lpdp dan univ europ kak kalo boleh. Makasi kak.
    Elona
    elona.meita@gmail.com

    ReplyDelete
  7. Setelah baca pengalaman kakak lolos di Kementerian Luar Negeri, aku jadi penasaran scrolling ke bawah hehe. So inspiring! :) Btw, buat LPDP itu, nanti kalo tes IELTS nya itu kita bayar sendiri ya?

    ReplyDelete